LITURGI SABDA DALAM KEHIDUPAN GEREJA
Sub Tema I : Liturgi Sabda Dalam Kehidupan
Gereja
Metode : Shared Christian
Praxis (SCP)
Sarana : Kitab Suci,
Sumber Bahan :Kitab Suci Deuterokanonika, Buku
pengantar Liturgi.
I. Pemikiran Dasar
Liturgi Sabda adalah bagian penting pertama dalam Perayaan Ekaristi. Sebuah unsur tradisi Yahudi yang dianut juga oleh Gereja sejak zaman para rasul hingga kini. Sabda Allah yang keluar dari mulut Allah adalah Sabda yang berdaya guna. Sabda Allah yang berdaya guna karena Sabda Allah tidak pernah kosong belaka. Sabda Allah itu memiliki kekuatan dan daya yang dinamis yang sanggup mengubah dan menghasilkan sesuatu. Gereja terbentuk dan lahir karena sabda Allah pula. Gereja adalah kumpulan orang-
orang beriman yang dipanggil dan dipilih oleh Kristus melalui sabdaNya. Di mana sabda Yesus diwartakan dan di imani, dimana nama Tuhan diwartakan dan diserukan, di sanalah lahir dan ada Gereja. Dalam Gereja dan pewartaanNya, sabda Allah itu hadir dan terus bersabda dan berkarya dalam dunia dan sejarah ini.
II. Tujuan
Tujuan dari proses katekese pertemuan pertama ini antara lain:
1. Umat mampu memahami liturgi sabda dalam kehidupan Gereja.
2. Umat mampu memahami dasar biblis Yesus khotbah dibukit(Matius 5:21-48).
3. Umat mampu menghargai suatu liturgi sabda dalam kehidupan Gereja.
III. Langkah-Langkah
Sapaan dari fasilitator
Selamat malam bapak/? bagaimana kabarnya hari ini? kita patut bersyukur kepada Tuhan karena pada kesempatan kali ini kita bisa berkumpul bersama untuk bersama-sama memahami arti dari liturgi sabda. Untuk mengawali pertemuan kita ini, mari kita bernyanyi untuk penyegaran kita.
Lagu pembuka puji syukur “Jemaat Allah Marilah” no 326 (Bait 1 dan 2)
Doa pembuka
Allah Bapa yang Maha Kasih, puji dan syukur kami haturkan kepadaMu pada malam hari ini kami masih Kau beri kesempatan untuk berkumpul bersama. Kami mohon ya Bapa semoga apa yang akan kami jalani sepanjang pertemuan ini dapat membuahkan hasil yang kami harapkan dan semoga kami dapat semakin memahami makna dari suatu liturgy sabda dalam kehidupan Gereja.. Semua doa ini kami haturkan kepadaMu dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Pengembangan langkah nol
a. Apa yang bapak-ibu ketahui tentang Liturgi Sabda dalam kehidupan Gereja?
b. Dan apa makna dari suatu liturgi sabda dalam kehidupan Gereja?
A. Langkah Pertama : Pengungkapan Praksis Faktual
Pengantar
Setelah mendengar jawaban bapak-ibu tadi, atas pengetahuan dan makna suatu liturgi sabda. Mari kita mencoba mencari bersama jawaban dari pertanyaan diatas.
• Pengungkapan Pengalaman.
a. Disaat bapak-ibu memutuskan untuk mengikuti suatu perayaan liturgi Sabda, menurut bapak – ibu seberapa penting mengikuti liturgi sabda itu?ceritakan.
b. Dan bagaimana perasaan bapak ibu setelah mengikuti perayaan liturgi sabda tersebut?ceritakan.
• Pemaknaan
Liturgi sabda merupakan suatu tanda kehadiran Kritus dalam sabda. Sehingga menjadi hal yang penting untuk diri kita pribadi sebab dengan firman Allah yang kita resapi dengan dalam akan menggerakan hati kita pada Allah. di dalam Gereja Yesus diwartakan dan serukan, disanalah lahir dan ada Gereja, Kristus hadir dan terus bersabda dan berkarya dalam dunia dan sejarah ini. Kehadirn Kristus dalam pewartaan Gereja bukan hanya kehadiran pribadi Kristus, melainkan juga kehadiran seluruh karya penyelamatanNya karena karya dan pribadi Kristus tidak terpisahkan.
B. Langkah Kedua : Refleksi Kritis Pengalaman Faktual
• Pengantar
Setelah kita mengungkapkan dan mendengarkan pengalaman kita, kemudian mari kita maknai pengalaman bapak-ibu tadi.
• Pendalaman Pengalaman
Fasilitator memberikan pertanyaan untuk mendalami pengalaman umat.
a. Dari mengikuti perayaan Ekaristi maupun ibadat Sabda bagian apa yang menurut bapak/ibu penting?
b. .pernahkah bapak ibu mengalami perubahan setelah mengikuti baik dari liturgi sabda?
• Pemaknaan
Bahwa dari semua tata cara suatu liturgi sabda itu penting, namun yang terpenting yatitu tentang sabda itu sendiri, yang merupakan sumber dari kitab suci dan merupakan suatu Firman Tuhan. dan hendaknya kita mengargai dan menghayati sebab disitulah karya penyelamatan Tuhan berkarya sehingga nantinya hati kita tergerak untuk menjadi berkembang dengan melakukan hal yang konkrit.
C. Langkah Ketiga : Mengusahakan Supaya Tradisi dan Visi Kristiani Lebih Terjangkau
Bacaan dari Injil Yohanes 1:1-18 Firman yang telah menjadi Manusia
a. Perikop ini bicara tentang apa?
b. Sipakah yang dimaksud dengan terang dalam injil tersebut?
• Penegasan dari Fasilitator
Bahwa perikop ini bebicara bahwa Yesus lah terang itu yang awalnya bersama dengan Allah. kemudian Dia turun kedunia untuk menerangi umat manusia, Ia datang dalam kepenuhanNya untuk kita namun terkadang kita menolaknya. Dia lah utusan dari Allah yang merupakan anak tunggal Bapa yang sudah ada sebelum manusia ada. kepenuhanNya membawa kasih penyelamatan sebab dia lah juru kebenaran. Maksud dari injil ingin menjelaskan bhwa Yesus merupakn Firman Allah, apa yang dikatakan Allah juga merupakan apa yang dikatakan Yesus kepada kita begitu juga sebaliknya. Keduanya saling berhubungan sebab keduanya merupakan Bapa dan Putra.
D. Langkah Keempat : Interpretasi Dialektis antara Praksis dan Visi Peserta dengan Tradisi dan Visi Kristiani
• Pengantar
Setelah kita bersama-sama mengungkapkan pengalaman dan mendengarkan perikop Kitab Suci, kini saatnya bagaimana kedua hal tersebut dapat didialogkan dengan baik.
• Pertanyaan Pendalaman
Fasilitator mengajak UMAT untuk mendialogkan pengalaman dengan perikop Kitab Suci dengan bantuan pertanyaan sebagai berikut.
a. Apakah bapak-ibu yakin/percaya akan kebenaran dengan sabda dalam suatu perayaan liturgi?
b. Apa usaha bapak-ibu untuk selalu percaya bahwa firman Allah itu sungguh merupakan ajaran yang benar?
• Pemaknaan
Kita sebagai umat katholik harus yakin akan iman kita, termasuk juga firman Allah yng selalu mengajarkan kita pada kebenaran. Dengan kita menghayati meresapi serta mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari maka kita akan yakin bahwa firman Allah itu tidak pernah salah, sebab Yesus selalu membawa kepenuhanNya dalam kasih apa yang dikatakan Yesus juga merupakan dikatakan oleh Bapa, sebab Bapa selalu menghendaki apa yang dilakukan oleh Yesus termasuk dalam apa yang diucapkan oleh Yesus
E. Langkah Kelima : Keterlibatan Baru Demi Makin Terwujudnya Kerajaan Allah di Dunia
• Pengantar
Setelah kita mendapat penyegaran dan pengetahuan tentang liturgi sabda dalam kehidupan Gereja mari swujudkan firman Allah yang kita dengar dalam kehidpan sehari hari.
Pembuatan Niat
a. Setelah mencoba menghayati pemerenungan sabda dalam liturgi, buatlah suatu tindakan konkrit untuk mewujudkan perubahan hidup seperti pertobatan, minta maaf, aktif di stasi menolong sesama.
• Pemaknaan
Suatu sabda hendaknya selalu kita renungkan dengan sungguh-sungguh supaya bisa tertanam dalam benak hati kita akan firman Allah tersebut sehingga mendorong kita untuk selalu berbuat baik dalam kehidupan kita.
IV. Kesimpulan
Kesimpulan
Dari katekese ini kita telah belajar tentang suatu liturgy sabda dalam kehidupan Gereja. Seperti yang kita telah kita ketahui suatu sabda merupakan suatu firman Allah sendiri yang hadir dalm peristiwa Yesus seperti yang di ceritakan dalam kitab suci. Oleh sebab itu sabda Allah merupakan suatu sabda yang menggembirakan bagi kita sebab sabda tersebut terdapat kasih yang luar biasa yang selalu mengajar tentang kebenaran yang kiranya membawa kita pada keselamatan. Dan oleh sebab itu kita wujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Doa Penutup
Ya Allah Bapa yang bertahta disurga tak henti-hentinya kami berterima kasih KepadaMu, sebab kami Engkau telah lancarkan hari kami ini, sehingga katekese pada kali ini dapat berjlan dengan baik. Ya Bapa semoga kami selalu merenungkan sabdaMu dengan baik sehingga kami dapat meneladani kedalam kehidupan kami, doa yang kurang sempurna ini kami pank=jatkan kepadaMu dengan pengataraan Yesus juru selamat kami Amin.
Lagu Penutup
Puji syukur no 442 “O Datanglah Imanuel”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar